Selasa, 24 November 2009

rumah adat lampung

Karakteristik rumah tradosional Lampung merupakan rumah panggung yang memiliki pilar kayu.Kita dapat melihat di Jabung, Kenlai, Mulang maya, Labuhan Meringgai dan lain-lain. Sementara di kota-kota besar kita sudah tidak dapat melihat lagi karakteristik-karakteristik tersebut.

Dari semua karakteristik bangunan, dapat dikelompokkan kedalam beberapa kategori berdasarkan fungsinya, yaitu:
1. Sebuah rumah untuk keluarga kecil, disebut Nuwo Menyanak
2. Rumah besar atau rumah serbaguna untuk keluarga besar, disebut Nuwo Balak
3. Seesat adalah rumah tradisional dimana diadakan pertemuan (balai adat)
4. Rumah adat penyeimbang, dihormati oleh semua lapisan adat dan secara fisik memiliki spesifikasi pada ornamen

Arsitek tradisinoal Lampung lainnya dapat ditemukan di daerah Negeri Olokgading, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung. Negeri Olokgading ini termasuk Lampung Pesisir Saibatin .Begitu memasuki Olokgading kita akan menjumpai jajaran rumah panggung khas Lampung Pesisir, dan di sanalah kita akan melihat Lamban Dalom Kebandaran Marga Olokgading, yang menjadi pusat adat istiadat Marga Balak Olokgading. Bangunan ini berbahan kayu dan di depan rumah berdiri plang nama bertuliskan “Lamban Dalom Kebandaran Marga Balak Lampung Pesisir”. Bentuknya sangat unik dan khas dengan siger besar berdiri megah di atas bangunan bagian muka .
Sampai sekarang lamban dalom ini ditempati kepala adat Marga Balak secara turun temurun.

Meskipun berada di perkotaan, fungsi rumah panggung tidak begitu saja hilang. Lamban Dalom Kebandaran Marga Balak berfungsi sebagai tempat rapat, musyawarah, begawi, dan acara-acara adat lain. Di Lamban Dalom ini ada siger yang berusia ratusan tahun, konon sudah ada sebelum Gunung Krakatau meletus. Siger yang terbuat dari bahan perak ini adalah milik kepala adat dan diwariskan secara turun temurun.Siger ini hanyalah salah satu artefak atau peninggalan budaya yang sudah ratusan tahun usianya disimpan oleh Marga Balak. Selain siger ada juga keris, pedang, tombak samurai, kain sarat( kain khas Lampung Pesisir seperti tapis), terbangan( alat musik pukul seperti rebana), dan tala(sejenis alat musik khas Lampung sejenis kulintang) dan salah satunya dinamakan Talo Balak.

Sumber: (Dosen, Universitas Lampung/Mesium Lampung/IM)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar