Selasa, 16 Maret 2010

Ruang terbentuk dari unsur Horisontal
1. Bidang yang diangkat
Bidang yang diangkat dapat membentuk ruang secara Horisontal, dalam pengaplikasiannya digunakan untuk memperkuat batasan visual sebagai permukaan suatu ruang /lantai. Batasan visual dapat diperjelas dengan membedakan warna , motif , jenis atau tekstur. Contohnya mimbar/panggung.
































2. Bidang dasar yang diturunkan

Membedakan batasan ruang dengan menurunkan permukaan sebuah bidang horisontal dan memberikan batasan visual yang cukup tinggi. Contohnya permukaan lantai kamar mandi yang turun dari permukaan lantai ruang disekitarnya





























3.Bidang yang melayang
Bidang datar horisontal yang diletakan diatas bidang datar dibawahnya, memberikan batasan visual keatas. Dalam pengaplikasiannya seperti plafond/atap dak beton.




























Ruang terbentuk dari unsur Vertikal


1. Unsur linear vertikal
Unsur Vertikal linear membentuk batasan sisi-sisi vertikal dari sebuah ruang. Contohnya kolom untuk ruang indoor atau pohon untuk ruang outdoor/lanscape.














2.Unsur bidang vertikal
Batasan ruang dengan bidang vertikal dapat berbentuk “L” menimbulkan suatu ruang yang timbul dari sudut yang keluar mengikuti arah diagonal , “U” membentuk volume ruang diorientasikan searah dengan sisinya yang terbuka , “bidang sejajar” meorientasikan menuju ujung yang tak terbatas memberikan volume ruang diantaranya , “keliling” menegaskan volume ruang yang tertutup atau Contoh, tembok sebuah ruangan , pagar yang membatasi wilayah , pagar tanaman pada lanscape menunjukan jalan.

























































Hubungan antar Ruang

1. Ruang dalam Ruang
















Terdiri dari Ruang Induk dan Ruang Yang Dikandung. Ukuran Ruang Induk relatif lebih besar dibandingkan Ruang Yang Dikandung. Ruang Yang Dikandung dapat dibedakan dari Ruang Induk berdasarkan orientasinya dan bentuknya. Biasanya pandangan pengamat langsung tertuju pada Ruang Yang Dikandung sedangkan Ruang Induk berskala monumental. Dapat dikatakan juga bahwa Ruang Yang Dikandung sebagai focal point dari ruang tersebut.


2. Ruang saling berkaitan

Hubungan ruang saling berkaitan yaitu, 2 ruang atau lebih yang besatu menjadi 1 kawasan ruang bersama sehingga menimbulkan sebuah wilayah yang berkaitan.
Dalam kasus ini terdapat 3 kemungkinan terbentuknya wilayah yang berkaitan tersebut.
a. Bagian yang berkaitan digunakan bersama-sama secara seimbang, fungsi ruang yang berkaitan digunakan secara seimbang sesuai kedua ruangan aslinya.
b. Bagian yang saling berkait dapat melebur dengan salah satu ruang, fungsi dari ruang yang berkaitan mengikuti salah satu ruangan aslinya.
c. Bagian yang saling berkaitan dapat mengembangkan integritas sebagai sebuah ruang yang berfungsi menghubungkan kedua ruangan aslinya, ruangan yang berkaitan berpisah dari kedua ruangan aslinya membentuk ruangan sendiri dengan fungsi yang berbeda dari kedua ruangan aslinya.



3. Ruang bersebelahan
Hubungan ruang ini paling umum digunakan. Batas visual jelas dan bahan bidang pemisah menentukan tingkat kontinuitas.
Bahan yang digunakan sebagai pembatas ruang yaitu : tembok bata , tirai , kaca , pintu , kolom , dll.
Cara pemasangannya pun dapat menentukan tingkat kontinuitas.















Menggunakan bidang masif tanpa menutup seluruh batas ruangan. Hal ini memberikan kontinuitas pandangan bagi pengamat.















Menggunakan bidang masif dan pintu, memberikan tingkat prifasi yang tinggi dan kontinuitas hanya jika pintu dalam keadaan terbuka.















Menggunakan jendela kaca memberikan tingkat kontinuitas yang tinggi.


4. Ruang dihubungkan oleh ruang lain
Dua ruangan yang terpisah oleh jarak dihubungkan dengan ruang penghubung. Ruang penghubung ini dapat dibedakan dengan banyak cara, diantaranya:
a. Bentuk d. Orientasi
b. Letak e. Bahan
c. Warna f. Jenis, misalnya ruang tangga















menunjukan ruang penghubung yang dibedakan berdasarkan Bentuk, Warna, Letak dan Bahan















Ruang dihubungkan melalui ruang tangga. Menunjukkan ruang penghubung ini dibedakan berdasarkan jenis dan letak.



Sirkulasi Ruang
Sirkulasi penghubung ruang dapat dibedakan berdasarkan Jenis dan Pola.
1. Jenis
Terdapat 3 jenis yaitu, melewati ruang , menembus ruang , berakhir dalam ruang.















kita dapat lihat untuk masuk kedalam ruangan didepan harus melewati ruang lorong






















dapat kita lihat untuk menuju Dapur Kering harus menembus ruang sebelumnya.























Ruang disamping adalah Garasi dalam hal ini Garasi merupakan ruangan terakhir.








2. Pola
Ada 5 pola sirkulasi, yaitu:
Linear
Radial
Spiral
Network
Campuran




Gambar dibawah adalah contoh pola sirkulasi Linear